Bintaro,
13 Agustus 2012
Senin di
Rumah Takwa Masjid Baitul Maal
Alhamdulillah,
betapa besar telah Allah berikan kepada kita umatNya yang kadang kala lupa akan
keAgunganNya berbagai nikmat yang luar biasa. Masih bisa terbangun untuk
menunaikan berbagai ibadah baik wajib maupun sunnah adalah nikmat yang tak
dapat diingkari. Membangunkan saudaraku yang aku cinta karena Allah
mengingatkan kembali pada masa lampau.
Terlunglai langkah kaki dalam benak yang belum terjaga sempurna ke arah
masjid untuk menunaikan tahajud bersapa pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Terdengar geruh
motor dalam keheningan subuh yang masih menanti adzan. Syamsul sang pemuda giat
nan gigih membelikan kami makanan untuk sahur. Mas Catur alumni kekar yang
sangat terlihat sekali kepeduliannya yang sebenarnya terlebih dahulu terjaga
dan membangunkan kami bersegera bangkit menuju kamar rumah takwa menghampiri
Syamsul.
Intermezo pagi hari
dalam bulan romadhon di kompleks Masjid Baitul Maal.
Suasana yang
sungguh sangat aku rindukan. Namun, sangat berbeda ketika awal romadhon aku
disini dengan romadhon saat ini disini. Mas Catz yang dahulu ialah sebagai
tetua di sini yang selalu dengan tegas dan humorisnya sok-sokan memberikan
perintah saat ini ia berperan sebagai tamu spesial. Mas Ta’in yang saat ini
sudah bahagia dengan sang isteri, dahulu ialah pemuda yang sangat shalih dan
paling semangat dalam berbakti di rumah Allah.
Bang Poet yang
kemarin baru saja saya bersma dengannya dan sekarang berada di Medan, dahulu
ialah pemuda lugu nan santun yang asli
Jawa namun lahir di Sumatera Utara pernah menjadi orang nomor 1 di rumah takwa
ini.A iponk, pemuda imut (heummmm) karena paling putih sih dan kalem namun
pandai bertaktik dalam mengurus administrasi rumah takwa yang saat ini bahagia
di Curup bersama isteri shalihah dan putrerinya yang belia. Mas Edo, pemuda
pemberani yang loyal terhadap rumah takwa yang saat ini berada di suatu pulau
bernuansa menantang ‘cocok am mased’ bersama sang isteri.
Hummm ke lima
mas-mas yang luar biasa dan meiliki karakter khusus diantara mereka. Membuat RT
MBM seakan menjadi RT yang luar biasa. Keganasan mereka, kelihaian mereka,
keshalihan mereka dn berbagai karakter kariim yang mereka miliki menjadi
panutan dan contoh yang tak bisa dipungkiri. Rasa rindu akan kebersamaan mereka
menjadi semakin kuat ketika bulan
romadhon aku sambangi di Masjid Baitul Maal kampus STAN ini.
Bang Dir? Heum
bocah yang ternyata asalnya dari HI UGM 2007 ini paling maniak ama laptopnya
apalagi desain dan blog. Kaderisasi MBM ini merupakan abang yang paling galau,
entah kenapa? Bang Dodi sang penjaga sejati rumah takwa MBM ini sejatinya abang
bagi semua, ketegasan dan kepeduliannya patut di acungi jempol. Bang Harahap,
heummm paling sering berantem sama saya dan sang penjaga perpustakaan MBM. No
Comment peace ^^. Merekalah kaka angkatan satu tahun diatas saya.
Nah ini dia kawan
satu angkatan. Muhammad Farid Ishlahi ‘dek Far’ sosok yang santun, asli sunda
namun besar Jogja. Sosok cerdas dan kalem ini sedikit mirip dengan kakaknya a
ipon. Saudaraku yang satu ini penuh dengan imajinasi dan pandai dalam
menggambar. Dialah yang pertma kali masuk menjadi keluarga besar RT MBM di
angkatan kami. Kholiq Abdullah ‘dek Khol’ sang maestro ustadz yang pernah
diterima di Al-Azhar Kairo namun ia lepas. Guru agama bagi kami dan pernah
didaulat sebagai Imam MBM nomor sekian setelah Pak Narso. Muhammad Ramdani
‘Adam’ itu saya.
Itulah angkatan
2009 yang memang masuk di awal sebelum dinamika atau yang biasa Farid sebut
Happy Three Friends ^^. Lainnya ada Susilo ‘dek Ucio’ sang genius boy yang
memilki tingkah polah paling aneh diantara kami semua. Keluguannya sangat
membantu dalam banyak hal untuk kemashlahatan MBM. Ia pun termasuk dalam gank
The Keong shoulter^^. Mukhlis ‘dek Lis’ sang Kiayi Kanjeng yang subhanallah,
diantara kami ialah yang paling dewasa, ketegasan tak dapat dipungkiri lagi dan
inovasi yang baik ia salurkan untuk kebaikan MBM. Syamsul Arifin ‘dek Syam’
ialah maduar nomor dua abis Mukhlis, sosok yang yang lugu dan mengingatkan saya
pada mas Ta’in karena kesetiaannya pada MBM. Ada juga saudara baru 2009 yang
baru masuk saat angkatan akhir......Mahbubi, sang anak smart excelensia,, hummm
bocah ya memang karena ia sangat kekanak-kanakan. Tio Prasetyo ‘pak Dek’ hum
sosok yang sangat agamis dan berkacamata ini baru saya kenal pada saat saya
hendak hijrah ke Yogyakarta.
Inilah adik-adik
kami yang insyaAllah penerus perjuangan jundi Rumah Takwa Masjid Baitul Maal.
Haris, madura nomor
tiga ini yang subhanallah yak, sekiranya ia memperlihatkan kesungguhannya untuk
mengabdi pada rumah Allah MBM. Sang gitaris namun islamis ini begitu mengenal
tarbiyah bahkan liqa namun kesungguhannya patut dibanggakan. Sutan sang anak
Medan dan anak pajak juga terlihat begitu semangat apabila berbicara mengenai
olahraga dan iapun sangat getol dalam mencari nafkah,, subhanallah yak. Adhe?
Bocah berkacamata ini terlihat paling santai diantara yang lain namun semoga
bisa berkontribusi banyak yak di MBM.
Selain mereka
diatas, ternyata ada yang baru kembali dan yang saya dengar ad Lutfi Hanafiah,
akhirnya ada anak purwakarta selain saya. Ada Yuppi, Yogo ‘sang Ketua Listen
yang baru’. Merke berdua mendinglah saya kenal ada juga yang bahkan saya tidak
kenal sama-sekali yakni Amin, Arif dan Tut Putut.
Serta yang takkalah special bahkanmemberikaninspirasibagisaya,
ialahtatkalamasihbisabersuadenganpara alumni yang luarbiasa. Pak Ali, sang
pemimpin yang baikhatidanlembutperingai. Om Jankzpenyukamaenbal-balan di
lapangan MBM namjunberhatisangatbaikdanjugahumoris. Bang Ashadialgojo Medan
yang memilkiketegasan yang kuat. Mas Pandu sang inspirator yang
memilkikelebayantingkatakut. Bang Imron sang Imam yangmemilkijiwa social yang
luarbiasa. Bang heru, pakMa’sul yang tegasdankuat, plus saya di MBM
[alingseringkeMBMdiangkatannya ^^.
Itulah sepenggal
cerita mengenai saya dan Rumah Tangga (Rumah Takwa) Masjid Baitul Maal.
Sebuah Masjid yang
sangat saya kagumi dan memilki sejarah manis. Masjid yang...
Tak semegah
Al-khuriyah IPB
Tak seindah Masjid
Kampus UGM
Tak sekokoh Salman
ITB
Tak seluas Ukhuwah
Islamiyah UI
Muhammad
Ramdani (Uwa RT MBM’09)