November 13, 2012

intelek dan menulis?


Bukti Intelektualitas dengan Menulis

Menyandang status sebagai mahasiswa jelaslah menjadi kebanggaan tersendiri. Akan tetapi perlu ada pembuktian dari mahasiswa itu sendiri dengan statusnya tersebut. Kelihaian menarikan jari-jemari dalam untaian kata-kata menjadi bukti seberapa intelek seorang mahasiswa. Keilmuan serta pengetahuan yang dimiliki mahasiswa bisa dibuktikan dengan seberapa baik karya mereka dalam bentuk tulisan.
Tak ayal, muncul isu jika mahasiswa S1 saja harus lulus dengan membuat jurnal. Ini membuktikan seberapa pentingnya karya tulis yang mesti dibuat oleh seorang mahasiswa. Skripsi sebagai modal mahasiswa untuk lulus sarjana pun melatih dan menguji kelihaian mahasiswa dalam hal tulis menulis. Tulisan memang sudah menjadi warisan kebudayaan ilmu pengetahuan yang abadi. Oleh karena mahasiswa haruslah pandai menulis.

mencuri sepeda di Italia jaman baheula


Antara Sepeda dan Sang Bocah
(review filem the Bicycle Thief)

Film yang berjudul asli Ladri Di Biciclette atau yang dalam bahasa Inggris the Bicycle Thief mengisahkan kehidupan keluarga yang hidup dengan serba kekurangan. Kisah klasik yang memand dalam suasana serta zaman klasik membuat suasana yang sangat nyaman dilihat.
Walaupun dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti yakni bahasa Italia akan tetapi dapat diartikan dengan adegan dan suasana yang disajikan dalam film ini. Kehidupan keluarga kecil yang dalam kenyataannya kecil pula dalam kondisi harkat sosial dalam bermasyarakat. Keluarga yang terdiri dari sang ayah yakni Antonio, sang isteri dan sang anak Bruno. Antonio yang telihat kusuh dan menyedihkan dengan kondisinya akhirnya mendapat pekerjaan sebagai tukan temple poster setelah menjual beberapa barang keluarga dan uangnya dibelikan sebuah sepeda untuk menunjang pekerjaannya.
Kebahagiaan pun dirasa oleh Antonio dan keluarga dengan pekerjaan yang akhirnya dimiliki oleh Antonio. Sayang namun sayang sesuai dengan judul film ini akhirnya pencurian sepeda pun ditayangkan dalam adegan ini. Dimana sepeda Antonio dicuri saat ia bekerja menempelkan poster. Saat pengejaran sepedanya yang dicuri ternyata ada persengkongkolan sehingga raiblah sepeda Antonio walau ia telah berupaya mengejar dengan menumpang pada sebuah mobil.
Kecewalah jelas pada diri Antonio, dengan pengorbanan harta yang dimiliki sekarang salah satu asset paling berharga untuk mencari nafkah. Sedih jelas nampak pada raut wajah Antonio. Akan tetapi perjalanan Antonio untuk kembali mendapatkan sepeda terus berlanjut. Sebagai seorang kepala keluarga jelas Antonio memilki rasa untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan memberikan nafkah yang padan dan memenuhi kebutuhan. Selain itu terlihat sekali sang isteri sangat mencintai dan mendukung apa yang ia lakukan sehingga ia ingin membahagiakan sang isteri.
Perjalanan Antonio yang panjang dan penuh emosi terus berlanjut. Pencarian kerja jelas ia selalu lakukan. Kemana-mana ia sambangi dan tak lupa Bruno sang bocah lucu nan manis ini selalu mengikuti kemanapun sang ayah berpijak. Lelah dan letih bahkan lapar pasti menghampiri perjuangan dua pengelana ini. Akan tetapi itu semua adalah pendamping kehidupan yang memang hars diterima.
Suatu ketika ia bertemu dengan seorang fulan yang terlihat sebagai artis kelas rendah yang bermain teater. Dengan dialah dia terlihat sedikit memilki sedikit harapan akan memenuhi kebutuhan dan mencari sepedanya lagi. Ia pun beranjak menuju sebuah jalan yang terlihat jajara sepeda dimana-mana. Wajah serius ia tampakan melihat satu per satu sepeda yang berjajar. Akan tetapi sepeda yang ia harap ada tidak tampak. Ya sudahlah hidup harus terus belanjut.
Di akhir penghujung film ini, diceritakan jika sang ayah yakni Antonio hendak mencuri sepeda yang terdampar di sebuah tembok bangunan. Lalu Antonio memberikan selembar uang untuk ongkos pulang Bruno meninggalkan ayahnya. Namun tak disangka Bruno bocah cerdas yang selalu mengikuti gerak-gerik ayahnya ini tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh sang ayah. Ternyata sang ayah mencuri sepeda. Niat nekat itu dilaksanakan Antonio namun nasib naas kembali tersimpan pada dirinya. Dia kethauan dan dikejar oleh sang pemilik sepeda, tak ayal warga sekitarpun ikut mengejar. Akhirnya Antonio pun tertangkap dan Bruno melihat ayahnya mencuri sepeda dan dikerumuni oleh banyak orang. Brunopun mendekat sembari menangis meilhat sang ayah diperlakukan kasar oleh orang-orang. Akan tetapi sang pemilik sepeda yang baik hati iba meilhat Bruno yang menangis sehingga Antoniopun dilepaskan dan hanya diberi nasihat-nasihat. Mereka berduapun akhirnya jalan pergi dengan Bruno memegangi tangan sang ayah.
Kisah yang luar biasa. Menceritakan bagaimana kondisi rakyat kecil pada zaman dahulu di negeri pizza ini. Memank tak jauh berbeda dengan kondisi rakyat kecil pada semua Negara, terhimptnya kondisi ekonomi menjadi momok yang memang selalu mendampingi jalannya kehidupan. Akan tetapi ada poin berbeda yang dapat diambil yakni kondisi masyarakat dan lingkungan yang berbeda dengan kondisi di Indonesia pada zamannya.
Pelajaran yang patut dicontoh, terutama akhlak yang baik dari sang anak. Ketegaran sang ibu dan usaha keras dari sang ayah walau sesi akhir saat ayah mencuri tak perlu dicontoh.

tangan politik di media?



Media Tanah Air dan Politik
Media dikenal pada era sekarang ini sebagai pilar demokrasi yang ke empat. Media memiliki peran yang cukup penting dalam membangun arah demokrasi suatu Negara kedepannya. Media juga memiliki peran yang sangat signifkan dalam mmbngun pemikiran bagi msayarakat luas sehingga dapat menjelajah pikiran masayarakat terhadap suatu Negara.
Mengenai politik. Jelas, politik merupakan alat kekuasaan yang menginginkan untuk memperoleh kursi panas di pemerintahan. Dengan adanya media di tanah air bahkan menjadi jalur lain para politikus untuk mendapat perhatian dan simpati masyarakat luas. Dengan media di tanah air yang sudah dikenal masyarakat luas serta dikonsumsi banyak orang, maka tidak salah media di tanah air menjadi “alat” mengatur pergerakan pemikiran yag beredar masyarakt luas.
Sekalipun media di tanah air memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, media di tanah air memiliki sejarah panjang untuk menjadi alat demokrasi keempat. Terutama di Indoneia, yang dahulu media sering dicekal karena muatan berita yang selalu mengkritik atas kinerja hingga sekarang media di tanah air sudah mulai berani berkspresi memberitakan apa saja. Bahkan media sudah menjadi kaki tangan penguasa.
Terdapat beberapa hubungan antara media terutama pers dengan pemerintah, diantaranya:
  1. Mempunyai kedudukan yang seimbang dan berjalan sendiri-sendirià kehidupan pers tidak tergantung pada pemerintah dan pemerintah tidak tergantung kepada pers sebagai saluran informasi
  2. Bekerja sama dengan pemerintah dengan posisi tawar yang seimbangàpers sebagai partner pemerintah yang senantiasa bekerja sama untuk tujuan yang dirumuskan bersama
  3. Alat pemerintahàdikendalikan oleh pemerintah untuk kepentingan pemerintah (Merrill 1989:100)
Dari hubungan yang dapat dilihat diatas, jelaslah bahwa pers memiliki peran-peran yang cukup berarti, terutama perannya dengan pemerintah yang merupakan pawang politik dalam suatu Negara.
Di Indonesia sudah sangat jelas sekali keterkaitan yang sangat erat antara media dengan politik yang menjadi tumpu kekuasaan. Media menjadi alat politik yang sangat kuat dan cukup representative dalam mengoyak-ngoyak kestabilan yang ada di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya kekuatan politik di media juga menjadi suatu pengarah penguasa terhadap apa yang dipikrkan oleh khalayak luas sebagai pemtak lain tugas dari media itu sendiri saat ini sebagai bentuk opini publik yang diharapkan sesuai dengan apa yang diarahkan oleh penguasa di media yang ia kuasai.
Banyak contoh dari negeri ini yang sangat jelas memperlihatkan hubungan yang erat antara media dan juga penguasa ataupun politikus. Yang pertama ialah MNC Group yang dimiliki oleh Harry Tanoesoedibya yang berafiliasi dengan Surya Paloh sang Bapak Partai Nasiona Demokrat (NASDEM); MNC Goup terdiri dari banyak bangunan media yang terdpat di nya, missal media elektronik di pertelevisian saja MNC terdiri dari tiga stasiun televisi besar yakni RCTI, MNC TV, dan Global TV. Selain dari tiga televise besar di MNC Group ini ada juga stasiun televisi Metro TV yang jelas-jelas sangat berpihak pada Surya Paloh karena beliaulah yang berkuasa di situ. Selain dari tiga stasiun televise besar ini, ada juga kaki tangan yang berbentuk medi online seperti okezone.com, mediaindonesia.com dan lainnya. Dari media cetak, surat kabar yang bernaung pada MNC da NASDEM ini diantaranya Seputar Indonesia (SINDO), serta media Indonesia. Lalu dari penyiaran radio ada Trijaya FM dan berbagai radio ladio lainnya di Jakarta dan Tanah Air yang jelas sekali memihak pada MNC serta NASDEM.
Tak kalah untuk bersaing ada anak perusahaan media yang dimiliki oleh keluarga Bakrie. Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Prtai Golongan Rakyat (GOLKAR) jelas menaruh banyak kekuatan di media yang dipegang oleh Bakrie Group. Dari pertelevisian jelas ada ANTeVe dan TV One yang menjadi garda terdepan peran politik dari Bakrie. Dari media online ada Vivanews.com, dan juga berbagai media lainnya yang memiliki peran yang luar biasa hebat pengaruhnya terhadap masyarakat.
Bukan hanya kedua partai tersebut yang memiliki kaki tangannya di berbagai media di tanah air. Hampir semua media di tanah air memiliki afiliasi dengan suatu partai politik dan juga politikus serta oang-orang yang memang memiliki kekuasaan yang luar biasa di Tanah Air.
Saatnya menjadi pemuda yang kritis dan mencoba turut menjadi agent of change di negeri ini. Serta menjadi bagian dari garda terdepan dalam demokrasi negeri ini (mba Hermin).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes