LA (red.Lebak Anyar not Los Angeles)
Selasa/ Tuesday, January 02 2017/ 14 Rabiul
Akhir 1439H
Dalam gemericik
air hujan yang turun membasahi Bumi. Dalam kesahduan dan kesuniyan. Namun hangat
terasa di dalam gubuk istimewa yang kami sebut rumah.
Dipagi hari aku
sempatkan untuk berziarah ke makam ayahanda, nenek, dan juga kakek tercinta. Semoga
Allaah mengampuni dosa-dosa mereka dan menerangi alam kuburnya. Bid’ah? Silahkan
berpendapat sesuai keyakinannya namun ziarah ini mengingatkanku pada alam
setelah dunia, mengingatkanku pada sosok mereka walaupun sang Kakek belum pernah
berjumpa secara fisik.
Aku meminta do’a
kepada Allaah untuk kebahagian dunia dan akhirat pada keluarga ku, ketenangan
hidup dan juga kesehatan yang begitu mahal kita dapatkan. Tak lupa aku berdo’a
untuk semua orang tuaku, serta setiap muslim yang telah mendahului kami untuk
meninggalkan alam fana ini.
Bagaimana dengan
Palestina? Syuriah? Rohingnya? Ataupun saudara muslim terdekat? Semoga Allaah,
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan limpahan karunia dan kesejahteraan
bagi kita semua.
Mengingat saat
bermalam di suatu masjid tempo hari, aku kuatkan nurani bahwa diriku bukan
hanya untuk diriku sendiri. Hartaku bukan untuk kemakmuranku sendiri. Senyumku bukan
untuk kebahagiaanku sendiri. Ada orang-orang di sekitar kita berhak mendapatkan
apa yang kita punya. Namun bagaimana dengan apa yang dimiliki oleh orang lain
yang kita tidak miliki, itu adalah rezeki mereka yang sudah sang Pencipta
anugerahkan pada mereka.
Tekadku? Iya tekadku,
aku akan senantiasa ikhtiarkan dalam komitmen untuk mendapat keridhoan
dari-Nya.
Impianku? Iya impianku,
aku sandarkan pada usaha keras yang akan aku kejar sembari tak lupa bahwa Dialah
yang Maha Berkehendak.
Namun sebelum
aku meminta keridhoan dariNya tentu keikhlasan dan keridhoan dari ibu ku adalah
yang pertama.
Semoga ini bukan
hanya mimpi biasa namun asa yang harus dirajut walaupun perlahan namun pasti.