January 01, 2018

Cerita di Penghujung dan Awal (Tahun)

Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, 31 Desember 2017 M/13 Rabiul akhir 1439 H

Sejenak berfikir penuh perenungan, di penghujung akhir tahun ini, mengikuti rangkaian mabit dengan tema Romantisme Rasulullaah.degan diawali menyaksikan film drama cinta Islami Ayat-Ayat Cinta 2 di pecan lalu, begitu banyak yang harus kita syukuri dalam hidup. Sebagai seorang manusia apalagi diriku sebagai seorang pria dewasa banyak tantangan hidup yang harus diarungi. Banyak anugerah dari Yang Maha Kuassa yang tentu saja harus kita syukuri. Sosok Fahri walaypun fiktif namun mulianya akhlaknya, serta sosok Muhammad Rasululullaah SAW yang sangat amat mulia. Sosok Aisyah yang kuat dan tegar dan memperjuangkan harkat marbatnya sebagai seorang muslimah, juga Khadijah seorang wanita yang tidak perlu lagi diragukan betapa tinggi derajatnya hingga Rasulullaah selalu teringat padanya walaupun ia telah tiada dan digantikan Aisyah RA..
Dengan hiruk pikuk suara petasan di luar masjid yang dimana memang berada dekat dengan lapangan Monumen Nasional, InsyaaAllaah aku akan menjadi diriku lebih baik untuk kedepannya. Kegemilangan dunia, kilaunya permata dunia takan seindah apa yang akan kita dapat di akhirat kelak. Teringat sosol Rabiah Al Adawiah yang hidupnya di dunia hanya untuk “bercinta” kepada Allaah, tak termakan nafsu dunia, maka apa yang akan aku kejar?
Saat membuka media social sahabat, kawan dan teman, banyak mereka sukses dan mendapatkan banyak kenikmatan harta dunia, apakah aku iri? Ya aku iri, karena aku tidak bias memberikan banyak kepada orangtua, ibu, keluarga bahkan umat di sekitarku. Aku hanya bias berusaha memberikan sepenggal semangat untuk mereka yang membutuhkan. Hanya itu tak lebih.
Gemuruh petasan semakin terasa terngiang ditelinga, menandakan semakin dekat masuknya tanggal 1 Januari 2018 di tahun Masehi. Rintihan hati dan isak tangis dalam sanubari terkucur pilu karena sudah berbuat apakah diriku selama ini? Manusia kotor nan penuh dosa. Seorang anak yang dibanggakan namun tak kunjung dapat membahagiakan. Seorang adik juga kakak yang selalu menjadi panutan namun tak kunjung berbuat banyak untuk mereka. Seorang sahabat yang bias memberi semangat tanpa daya membantu dengan daya dan upaya.
Akhirnya masuk sudah hitungan tanggal 01 Januari 2018 bertepatan dengan hari senin maka aku bertekad untuk dapat menjadi manusia sejatinya manusia. Manusia yang hakikatnya hanyalah untuk beribadah kepada sang Pencipta yang sesuai dengan nama dalam status pesan social berteknologi terkini whatsapp “menjadi surya” aku kan berusaha menjadi matahari yang memberi kehidupan, memberi sinar juga kehangatan. Walaupun kadang sinar sang surya merusak kulit manusia dan membuat takut para caing hingga mereka masuk ke dalam tanah tapi itu adalah sebuah kehidupan.
Aku bukan Rasulullaah manusia sempurna seutuhnya yang tidak penuh dosa. Aku hanya manusia biasa yang kadang penuh asa dalam kebaikan namun kadang pula turun asa ke level terendah menjadi manusia paling kotor dan hina. Ikhtiar dan berusaha adalah kunci serta doa untuk selalu berkomitmen dalam jalur yang memang seharusnya dilalui.
Saat banyak khalayak ramai mebuat resolusi lalu aku? Tentu ada yang aku inginkan untuk di hari esok namun semua kembali pada kemampuan dan bagaimana aku dapat bersemangat untuk menjalankannya.
Menjadi Surya dalam untaian jari pencari, pencari apa? Pencari hidup yang lebih baik.
Semoga Ia YangTidak Pernah Tidur mengampuni dosa-dosaku dan menguatkan asaku.

Untuk ibu, kakak, adik-dikku,keponakanku, sahabatku, serta untuk mereka yang telah mendahului pergi dari kerasnya dunia babah, kedua kakek, nenek, dan semua yang telah pergi lebih dekat dalam hari penuh perhitungan.

June 02, 2014

ngopi trus paste,,, heum mahasiswa banget jaman sekarang

Copy-paste ketidak pantasan sikap pemuda terdidik
Tindakan mengkopi lalu paste merupakan sebuah tindakan yang kurang baik dan bermoral. Apalagi untuk ukuran pelajar atau mahasiswa yang memahami benar etika dan hukum plagiarisme. Plagiarisme merupakan tindakan penipuan hasil karya orang lain tanpa sepengetahuan dari penulis aslinya, yang melanggar suatu Hak Cipta dan Hak Moral. Aktor dari plagiarisme ini biasanya dilakukan oleh beberapa akademisi khususnya mahasiswa yang berada di perguruan tinggi.. Ketertarikan mahasiswa terhadap tindakan plagiarisme, dibangun oleh rasionalitas instrumental. Mahasiswa lebih memperhitungkan tentang efisiensi, efektifitas dan nilai yang dimiliki oleh sumber dayanya (tugas akademik) untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika aktor (mahasiswa) menentukan tujuan, aktor akan dihadapkan pada sebuah pilihan cara alternatif yaitu cara SKS (Sistem Kebut Semalam) dan SKJ (Sekali Kerja Jadi). Pilihan tersebut akan memunculkan suatu bentuk tindakan plagiarisme dan konsekuensi dari tindakan plagiarisme.
Walaupun tindakan plagiarism ini banyak dilakukan oleh mahasiswa namun banyak pihak lain bahkan akademisi lainnya seperti dosen pun tak pelak akan tindakan yang tak terhormat ini. plagiarism kini menjadi sebuah budaya yang mengkhawatirkan. Betapa tidak, banyak mahasiswa terutama kini apabila mengerjakan sebuah tugas ataupun pekerjaan akademik dari kampus memanfaatkan metode “copy-paste”. Bahkan untuk melengkapi tugas saja dengan memanfaatkan banyak informasi dari berbagai blog yang ada sangat mudah untuk mengutip tanpa disertai sumber yang jelas.
Membaca buku merupakan suatu nilai perilaku kebenaran untuk menuju keberhasilan dalam proses akademik. Rasionalitas nilai yang digunakan oleh Max Weber bahwa tindakan yang ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku-perilaku etis, estetis, religius, atau bentuk perilaku lain yang terlepas dari prospek keberhasilannya (George dan Douglas, 2009:137). Hal ini, antara rasionalitas instrumental dan rasionalitas nilai saling bertentangan karena dalam penelitian ini, mahasiswa masih lemah dalam minat untuk membaca. Tanpa adanya membaca buku, mahasiswa berperilaku menyimpang untuk memilih plagiarisme sebagai cara instan untuk menyelesaikan tugas akademiknya. Mahasiswa lebih memperhitungkan tentang efisiensi dan efektifitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Perhitungan inilah yang merupakan essensi dari tindakan rasionalitas instrumental.
Faktanya plagiarisme merupakan suatu tindakan rasional pengambilan hasil karya orang lain yang disengaja ataupun tidak disengaja tanpa mencantumkan nama pengarangnya yang diambil karyanya dan dijadikan sebagai hasil karyanya sendiri, tindakan ini melanggar suatu Hak Cipta dan Hak Moral. Fenomenanya kasus pelanggaran dari segi Hak Cipta dari status orisinalitas karya ilmiah digunakan sebagai acuan hukum, sedangkan dari segi Hak Moral tetap wajib bagi individu untuk menghormati dan menghargai pencipta sebagai penulis yang sebenarnya. Ada terdapat beberapa pengelompokan dari aspek yang melatar belakangi pembentuk rasionalitas mahasiswa dalam memilih plagiarisme sebagai pilihan yang instan untuk menyelesaikan tugas akademiknya dapat ditinjau dari beberapa faktor. Aspek-aspek inilah yang sering menjadi penyebab terbentuknya rasionalitas dalam melakukan plagiarisme diantaranya.
Pertama, perubahan kebudayaan. Kebudayaan bersifat konstan tetapi juga selalu berubah, tetap dalam arti beberapa elemennya seperti bahasa dan hukum berlanjut terus tanpa perubahan besar selama waktu yang panjang (Imran, 1989:61). Perubahan ini dikarenakan semua elemen-elemenya secara pelahan-lahan mengalami perubahan atau metamorphosis. Perubahan dalam dunia pendidikan ini, ketika mahasiswa menyelesaikan tugas akademiknya dengan melakukan tindakan plagiarisme dapat disebabkan adanya perubahan kebudayaan khususnya pada cultural lag. Bentuk dari cultural lag ini adalah ketidak sesuaian antara perubahan nilai dengan teknologi (Imran, 1989:62). Realitasnya teknologi telah diresapi oleh nilai-nilai karena unsur-unsur teknologi baru dan proses-prosesnya dihubungkan melalui fungsi-fungsi teknologi dengan bentuk-bentuk perbuatan yang dibenarkan oleh individu. Teknologi khususnya pada Gadged mencerminkan nilai-nilai kepemilikan, kecintaan atas kecepatan akses internet dan teknik pengolahan data. Nilai-nilai tersebut dapat memuaskan mahasiswa dalam proses penyelesaian tugas akademiknya dengan melakukan tindakan plagiarisme dari internet.
Kedua, rutinitas mahasiswa modern, hanya sebagai penonton (pasif) dalam proses perkuliahan. Hobi mereka hanya dengan menyibukkan diri untuk tidur, nongkrong, belanja, rekreasi, axis pada status di dunia maya khususnya pada facebook dan kuliah hanya sebagai mencari pacar atau mendapat ijazah.
Ketiga, ditinjau dari aspek struktural yaitu dari segi lemahnya etika akademik dan sanksi plagiarisme, rekomendasi tugas (tema tugas yang berbeda dan banyaknya beban tugas), kewajiban untuk membuat jurnal tanpa ada platihan khusus dan minimnya quota buku di Perpustakaan.
Keempat, tingkat ekonomi menengah yang mengharuskan mahasiswa menjalankan peran ganda yaitu sebagai mahasiswa dan karyawan. Sehingga, peran sebagai mahasiswa telah terpinggirkan dan tidak fokus dalam menyelesaikan tugas akademiknya karena ketika menjalankan peran sebagai karyawan, ia harus stand bay di meja kerjanya.
Kelima, kontribusi mahasiswa dalam organisasi khusunya pada BEM mulai dari agenda rapat, pembentukan program kerja, pengadaan seminar nasional dan lain-lain. Keaktifan mahasiswa dalam organisasi tersebut, ketika dalam waktu yang bersamaan mahasiswa mendapat beban tugas yang banyak maka tanpa berfikir panjang, hasil tugas akademiknya diselesaikan dengan cara instan yaitu dengan plagiat. Mahasiswa tidak mempedulikan kualitas tugasnya, melainkan hasil utama tugasnya sudah selesai dan bisa melanjutkan perannya dalam organisasi tersebut.
Keenam, kesehatan. Masyarakat yang baru selalu mengharmonisasikan nilai-nilai dasar kebudayaan Barat dengan kekuatan-kekuatan pendorong dunia modern. Masyarakat tersebut merupakan masyarakat demokratis yang institusi dan sumber utamanya adalah secara umum salah satunya yaitu kesehatan (Imran, 1989:67). Mahasiswa mengaggap bahwa yang terpenting dari segala hal dikehidupannya adalah kesehatan. Penyebab inilah mendorong mahasiswa untuk melakukan plagiarisme karena mahasiswa tidak ingin menyelesaikan tugas dengan banyak membuang tenaga dan fikiran. Hal tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuhnya khususnya pada kepala.
Ketujuh, sistem barter juga dapat menyebabkan mahasiswa melakukan tindakan plagiarisme. Hal yang sering dilakukan mahasiswa dengan sistem barter ini terhadap teman dekat (sahabat) dan pacar. Sistem ini hanya mengandalkan sebuah kepercayaan yang penuh terhadap individu satu dengan yang lain. Mahasiswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dengan cara pinjam meminjam tugas atau tukar ide dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini, dapat dikatakan bahwa meraka telah melakukan tindakan plagiarisme karena adanya ikatan hubungan tersebut, membuat mahasiswa menjadi terlena untuk selalu meminta bantuan kepada pasangannya untuk mengerjakan tugas akademiknya

Referensi
Manan, Imran. 1989. Antropologi Pendidikan: Suatu Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2009. Teori Sosiologi Modern; Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosiologi Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.



August 02, 2013

surat untuk mu saudaraku (masihkah engkau anggap aku saudara?)

                Yogyakarta 2013
Assalaamu’alaykum Warrahmatullaahi wabarakatuh

Yang aku cintai karena Allaah
Saudaraku yang shalih

Entah apa yang ingin aku tuliskan dalam sepucuk surat ini, banyak angan yang membayangi penglihatan ini dan juga banyak kabut yang menyelimuti asa ini. Saudaraku, itulah sebuah prolog yang melukiskan apa yang ada pada diriku terhadapmu.
Aku mencintaimu karena Allaah saudaraku…
Banyak kisah yang telah terjadi di antara kita. Banyak kenangan baik itu manis, asam, asin, pahit (seperti permen aja yak ^^) yang melukiskan hubungan kita sebagai sadaura yang di persaudarakan karena Allaah. Telah banyak kita alami bersama getirnya hidup ini, hidup sebagai perantauan di tanah yang orang bilang nyaman ini. Engkau telah mengetahui aku apa adanya. Engkau tahu baik buruknya aku begitupun aku yang cukup memahami dirimu.
Saudaraku yang shalih…
Engkau adalah salah salah satu saudara terbaikku di ranah rantau ini. Banyak diskusi hebat baik antara engkau dan aku yang kadang sependapat maupun tidak. Namun itulah pergaulan yang sehat, pergaulan yang penuh dengan dinamika yang dapat membuat kita untuk saling memahami lebih jauh lagi. Kita berdua adalah insane yang diberikan karunia oleh Allaah untuk dapat menjadi sebagian klecil jundi-Nya di dunia ini. Engkau aku anggap lebih hebat dengan indahnya lantunan ayat suci Al-Qur’an yang engkau nyaringkan, kefahiman agama yang insyaaAllaah lebih dalam daripada aku bahkan siapapun di tempat naungan kita. Namun  yang membedakan kita adalah, aku lebih dahulu bergelut dengan dunia luar yang penuh dengan intrik ini. Aku yang lebih dahulu mengenal berbagai macam gejolak yang ada yang selalu mengintip kenyamanan kita.
Akhina, seorang anak yang shalih dan penuh bakti pada orang tua…
Entah mengapa, sedih sekali akhir-akhir ini aku melihatmu dalam kondisi seperti ini. Aku menangis, aku tahu bahwa engkau sangat benci terhadapaku walaupun secara tidak langsung. Engkau memahami apa makna “dakwah”. Engkau memahami agama, engkau memahami ayat suci Al-Qur’an. Namun aku sangat hancur ketika tahu bahwa engkau membenci saudara muslimmu yang lain walaupun berbeda manhaj atau metode dalam dakwah.
Bukankah perbedaan itu adalh fikrah? Bahkan Rasulullaah SAW pun pernah berdo’a kepada Allaah SWT untuk mempersatukan umat yang berbeda, namun Allaah tak mengabulkannya? Itulah karunia Allaah yang Maha Agung. Rahasia Allaah begitu indah dibalik semua yang ada. Aku sangat miris ketika engkau ingin sekali menjatuhkan saudaraku yang lain yang memiliki kefahaman manhaj atau metode yang sama denganku. Bahkan engaku ibarat membela tanah air dengan secucur darah penghabisan ingin menguras barisan dakwah yang sudah menjadi obat dan penghias di alam ini. Bahkan yang paling aku buat kecewa dan sangat sedih darimu, aku yakin kau taw ayat yang berisi mengenai memilih sang amir baik itu amir dalam wasilah atau wajiahah apapun ahruslah yang faham agama dan juga yang paling menegerti Islam serta jelas dia memiliki akidah yang sama dengan kita yakni akidah Islamiyah. Namun, engaku dan rekan-rekanmu yang baru ini dengan rela dan mengorbankan akar dari addien ini untuk memilihi salah satu dari luar agama ini untuk memimpin sbuah agenda besar yang dimana agenda tersebut dapat menjadi upaya dakwah terbesar di tanah ini, untuk menciptakan tanah yang kita nantikan, dimana Islam akan menghiasi dan mewarnai tanah ini.
Akhyna rahimahumullaah…
Mungkin aku salah terlalu menjudgemu seperti ini. Tapi aku yakin, kebencianmu terhdapaku, kebencianmu terhadap muslim lainnya yang berbeda manhaj denganmu tapi memiliki cita-cita yang mulia untuk addien ini, tidak akan turut menyurutkan langkahmu untuk terus berdakwah mungkin dengan jalanmu.
Afwan akhy, apabila ada banyak salah dalam surat ini, afwan jiddan,
Sungguh aku sangat mencintai dan menyayangi mu karena Allaah,
Dalam setiap do’a yang selalu aku panjatkan kepada NYA, tak lupa ada namamu yang tersurat.
Semoga Allaah menguatkan hati-hati kita dan terus berjuang di jalan NYA yang insyaaAllaah peniuh barokah dan rahmat ini.
saudaramu,


Adam Muhammad Ramdani

June 05, 2013

Secuil Kisah "TRIMALAH di Dusun Malang"

Magelang, Mei 2013
TRIMALAH di Dusun Malang
Sebuah perjalanan yang luar biasa bersama orang-orang luar biasa pula. Menjalankan sebuah amanah sebagai mas’ul yang memang harus bertanggung jawab atas amanahnya. Hati dengan sepenbuh hati harus ikhlas melakukan semuanya.
TRIMALAH Staf Bersuara JMF  sebuah agenda gabungan antara 3 bidang yakni Sekjend, DKK dan juga Kemuslimahan. TRIMALAH yang asingkatannya adalah Training, Mabit dan Rihlah serta agenda Staf Bersuara ini dilakukan di Dusun Malang (tempat Up-Grading ETOS) Merbabu, Magelang. Saat, survey saja sudah mengalami perjalanan yang luar biasa dan menyenangkan bersama para PH. Namun kali ini bersama staff dan juga senior JMF turut serta membersamai dan berbagi kecerian kepada semua.
Ceritanya sih, seorang Adam ini berangkat duluan di banding yang lain agar bisa berkoordinasi terlebih dulu dengan pak Dukuh setempat (namanya Pak Wagiman). Gak lupa juga izin tempat tinggal yang akhwat yakni di rumahnya Pranti, gadis dusun tersebut yang cukup dekat dengan saya, karena dekat ama Agung Etos. Namun Allaah memiliki tujuan lain bagi saya, karena saya dibonceng ama Wisnu (JMF2012), eh hampi sampai padahal di atas (dusun Malang) ban motor Wisnu bocor, sehingga kami turun kembali dan menambal ban motornya. Ditambalnya motor Wisnu ini diiringi oleh hujan hingga akhirnya kami berteduh di bengkel tersebut yang untungnya ada semacam bekas warung yang sudah tidak terpakai.
Rombongan JMF pun sudah terlihat dari bengkel dimana saya dan Wisnu hinggapi. Ternyata mereka benar-benar langsung ke atas, padahal hujan sangat leban dan jalanan ke atas sangat licin. Setelah mencoba berkali-berkali menghubungi Endah (JMF 2009) akhirnya tersambung juga. Saat menelpon Endah, dia ngabari bahwa Riko (Rizal Khoiri) masuk ke jurang dan sekarang sedang masa perawatan dan motornya dalam usaha diangkat ke atas. masyaAllaah, jelaslah saya sangat kaget. Memaksa Wisnu untuk segera keatas menyusul yang lain. Wisnu rewel banggetz, nanya ini itu, dah tau darurot. Heummmm.
Akhirnya kami berdua langsung naik keatas, menyusul anak-anak, dan saya melihat sekumpulan orang-orang yang ramai di tengah jalan yang kecil di tanjakan menuju dusun Malang. Alhamdulillaah Riko gak terlalu parah, namun  motornya cukup parah bahkan tidak bisa hidup lagi. Motor Hanna (komunikasi 2011/kabiro IMF) kuncinya hilang juga saat menolong Riko. Subhanallaah^^. Akhirnya motor Hanna, Hanna, Riko dan Miftah naik kol bunting ke atas barengan ama warga yang naik kol buntung itu juga. (belom alma-tsuratan keknya ini)
Stelah beberapa lama kahirnya rombongan naik semua tinggal saya, Wisnu, bang Roni (JMF2009) dan Yangyang (JMF2010) turun untuk memperbaiki motor Riko ke bengkel. Stelah banyak bercanda bersama bocah-bocah di bengkel, saya dan Wisnu n aik ke atas, karena saya punya tanggungan hak sebagai mas’ul
Itulah perjalanan yang luar bisa menuju Malang Merbabu, yang bener-bener malang perjalanannya.
Agendanya ngapain?makan-makan aja nih?
Agenda Trimalah Staf Bersuara ini begitu aneh, banyak hal yang diluar prakiraan dan rencana tentunya.  Ikhwan di Masjid bersenda gurau, akhwat malam tidur di rumah Pranti. Kegiatan malam hari kebanyakan makannya. Ada yang makan di rumah Lastri (gadis desa yang aku kenal, hoho), terus ada yang nambah lagi di rumah Pranti. Ikhwan ada yang tidur di Masjid (hamper semuanya), kalau yang tidur di rumah Pak Dukuh hanya aku dan Moco (JMF2009’masul) saja. Ada baiknya juga saya sama Moco di rumah pak Dukuh, karena banyak pembicaraan di antara kami yang sebenarnya kami sajalah yang tahu di banding anak-anak JMF yang ikut Trimalah J.
Hari ahad, tanggal 26 mei di awala dengan sholat shubuh berjama’ah di Meshid, kita menuntai raga dan tali ukhuwah. Sekedar ngopi-ngopi di rumah Pranti dilanjutkan k rumah pak dukuh. Eh ternyata disuruh makan-makan terlebih dahulu di beberapa rumah warga, dan akhirnya ya makan. Padahal agenda pertama ialah training pencak silat yang dipimpin oleh sensei Faiq (JMF2011/HI/ketua merpati putih). Padahal kata Faiq, jangan makan dahulu, nanti gak enak pas latihan pencak silatnya, tapi apa daya dah pada makan semua termasuk Faiq juga.heummmm
Setelah selesai makan, semua anak naik ke hutan pinus di Merbabu. Latihannnya cukup menarik, kocak, jenaka, namun penuh dengan kekuatan. Hanna dari tadi moto”, bang roni dan lainnya minum-minum dah, wahhhh. But its okay, latihan tetep jalan dan seru dah. Sensei Faiq mengajarkan beragam jurus, masih dasar sih, namun ajib. Membela, mempertahankan diri ketika dan lain sebagainya.
Training bela diri selesai, kita semua berdebat, mau turun atau nauik? Akhirnya ada yang memutuskan untuyk turun dan beristirahat di bawah, ada yang juga tetep naik ke daratan yang lebih tinggi dan pemandangan lebih bagus. Tujuan utma naik adalah untuk melihat pemandangan dan juga foto-foto. Ini salah satu kehebohan yang dilakukan, aku, Riko, Afdhal (JMF2011/komunikasi/Kabiro J-CO) dan anak” merbabu:

Balik dari atas, turun dan ternyata makan lagi?masyaAllaah warga dusun Malang emang luar biasa. Saat di dusun Malang bisa melihat proses pemilu yang sedang berlangsung dan saat itu calon Gubernur JATENG dari PDI yang unggul, ya gak apalah, semoga itu memang yang terbaik. Sehabis sholat dzhur balik ke Jogja, subhanallaah banget, dan ada lagi yang terjadi ban motornya Afdhal bocor sehingga kami menunggu diganti dahulu bannya. Helm bang Roni pun ilang, huft, semakin subhanallaah. Go home with Riko dan langsung Monev ETOS di asrama Cokrkusuman.

Menjadi Kebanggaan


“Borobudur” Warisan Dunia yang Memukau
Kekayaan Indonesia adalah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Dengan hamparan wilayah Tanah Air yang begitu luas, di mulai dari ujung Barat Pulau Weh hingga ujung timur kota eksotik Merauke itulah Indonesia. Tak hanya itu, dimanapun seorang insan yang ada di negeri ini akan merasa terpana dengan keelokan budaya yang ditawari.
Indonesia adalah satu dari sedikit Negara yang memiliki keisitimewaan yang begitu banyak dari Tuhan. Bayangkan saja, negeri yang dahulu hanya mengenal budaya-budaya lokal yang penuh dengan animisme dan dinamisme menjadi rebutan banyak Negara penjajah. Banyak Negara dari berbagai belahan planet Bumi ini mendambakan Indonesia untuk menjadi singgahan dan juga celengan emas bagi negaranya.
Setelah pintu gerbang kemerdekaan Republik ini telah terbuka, semakin berkembanglah negeri ini. Semakin menata hidup baru setelah terkukung selalu dalam jeratan penjajahan dari negeri lain. Indonesia sudah mulai menampakan jati diri kepada pergulatan dunia internasional, dengan berbagai pakaian dan juga perhiasan yang digunakan. Indonesia negeri yang mulai berdiri dengan kegagahan dan keelokan yang mempesona sejak dahulu.
Borobudur, sedikit perhiasan yang dimiliki Indonesia menjadi sebuah fenomal yang diperbincangkan berbagai orang di belahan dunia. Sebuah candi raksasa yang dimiliki oleh umat Budha ini menjadi ikon budaya dan juga wisata yang gagah namun elok dipandang. Keagungan kisah dan berjuta rahasia di dalamnya menjadikan Borobudur sebagai salah satu warisan dunia yang mesti dilestarikan. Keajaiban dunia yang memikat hati banyak insan yang sudah pernah berkunjung dan mengahayati betapa eksotiknya karya Tuhan yang maha Indah ini.
Sebagai salah satu warisan budaya dunia yang dinaungi UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Oragnization ), Candi Borobudur menjadi sebuah objek wisata yang memukau dan tak henti-hentinya tiap tahunnya. Sebuah monument ibadah yang juga mempresentasikan perjalanan alam semseta untuk menuju kebijaksanaan hidup dibangun pada masa kerajaan Syailendra sekitar tahun 800-an Masehi.
Ziarah menjadi sebuah agenda rutin yang dilakukan di Candi Borobudur. Betapa tida, sebuah candi yang juga sebuah adaptasi dari kepercayaan bangsa India dahulu ini memiliki berbagai pelajaran ilmu dan juga religi yang kuat. Jika hendak menapakan kaki di candi yang merupakan terbesar di dunia ini, akan sudah sangat terasa betapa hangat dan kentalnya nuansa untuk menyelami kehidupan fana dunia agar dapat merasakan kebijakan yang kekal di surgawi kelak.
Salah satu keajaiban dunia ini, tak lekang dengan keabadian dan keajaibannya, walau sempat abu tebal menutupi kokohnya bangunan candi dan indahnya relief yang ada, namun Borobudur tetap menarik banyak perhatian. Bukan hanya waga pribumi baik daerah maupun nasional, namun pecinta budaya dan sejarah dari seluruh dunia turut membersihkan dan menyelamtkan harta berharga milik Indonesia ini.
Borobudur bukan hanya menawarkan keagungan yang dimiliki dari monumen yang kokoh serta kemagisan cerita yang terkandung di dalamnnya, namun Borobudur menawarkan pula keindahan alam yang menyejukkan mata serta kearifan budaya lokal yang bersahaja nan eksotis. Pemandangan yang mengagumkan terlihat dari bukit Suroloyo yang indah nan hijau terhadap Borobudur yang gagah, ataupun sebaliknya. Bahkan di pagi hari, dari candi Borobudur yang eksotis akan terlihat semakin eksotis ketika matahari terbit dengan kilaunya. Serta dapat melihat tenggelamnya matahari dengan lembayung elok yang tenggelam dibalik Suroloyo yang permai.
Maria Sharapova, petenis dan juga model ternama dari Rusia sepakat atas indahnya dan nyamannya berada di Borobudur.  Di akhir tahun 2012, Maria Sharapova melancong ke Borobudur untuk menyelami kuatnya daya magis Borobudur. Selain itu, Sharapoova pun menikmati berbagai hidangan ketakjuban dari berbagai hal yang ditawarkan oleh Borobudur. Sunset, sunrise yang dapat langsung dinikmati dari puncak relief Borobudur, serta berbagai budaya yang disuguhkan dari Borobudur.
Hadirnya Sharapova di Borobudur membuat kuatnya kebanggaan atas candi terbesar di dunia ini. Bukan hanya itu, Sharapova pun turut mempromosikan Borbudur sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat cocok dilakukan tatkala kepengatan mengahmpiri. Dunia semakin mengenal keagungan serta keeksotisan Borobudur yang beradai di Magelang, Jawa tengah Indonesia ini. Bahkan, dalam majalah wisata Rusia, Borobudur menjadi sampul depan serta menjadi topik utama dalam 14 halaman mengenai liburan Sharapova ke Borobudur dan juga ke Pulau Moyo.

Sebuah warisan peradaban kerajaan Budha di Indonesia yang eksotis nan penuh dengan  nilai-nilai hidup yang mengagumkan. Candi Borobudur, kebanggaan Tanah Air yang diakui dunia mancanegara. Tak pelak, inilah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa atas beragam kekayaan yang dimiliki negeri ini.

November 13, 2012

intelek dan menulis?


Bukti Intelektualitas dengan Menulis

Menyandang status sebagai mahasiswa jelaslah menjadi kebanggaan tersendiri. Akan tetapi perlu ada pembuktian dari mahasiswa itu sendiri dengan statusnya tersebut. Kelihaian menarikan jari-jemari dalam untaian kata-kata menjadi bukti seberapa intelek seorang mahasiswa. Keilmuan serta pengetahuan yang dimiliki mahasiswa bisa dibuktikan dengan seberapa baik karya mereka dalam bentuk tulisan.
Tak ayal, muncul isu jika mahasiswa S1 saja harus lulus dengan membuat jurnal. Ini membuktikan seberapa pentingnya karya tulis yang mesti dibuat oleh seorang mahasiswa. Skripsi sebagai modal mahasiswa untuk lulus sarjana pun melatih dan menguji kelihaian mahasiswa dalam hal tulis menulis. Tulisan memang sudah menjadi warisan kebudayaan ilmu pengetahuan yang abadi. Oleh karena mahasiswa haruslah pandai menulis.

mencuri sepeda di Italia jaman baheula


Antara Sepeda dan Sang Bocah
(review filem the Bicycle Thief)

Film yang berjudul asli Ladri Di Biciclette atau yang dalam bahasa Inggris the Bicycle Thief mengisahkan kehidupan keluarga yang hidup dengan serba kekurangan. Kisah klasik yang memand dalam suasana serta zaman klasik membuat suasana yang sangat nyaman dilihat.
Walaupun dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti yakni bahasa Italia akan tetapi dapat diartikan dengan adegan dan suasana yang disajikan dalam film ini. Kehidupan keluarga kecil yang dalam kenyataannya kecil pula dalam kondisi harkat sosial dalam bermasyarakat. Keluarga yang terdiri dari sang ayah yakni Antonio, sang isteri dan sang anak Bruno. Antonio yang telihat kusuh dan menyedihkan dengan kondisinya akhirnya mendapat pekerjaan sebagai tukan temple poster setelah menjual beberapa barang keluarga dan uangnya dibelikan sebuah sepeda untuk menunjang pekerjaannya.
Kebahagiaan pun dirasa oleh Antonio dan keluarga dengan pekerjaan yang akhirnya dimiliki oleh Antonio. Sayang namun sayang sesuai dengan judul film ini akhirnya pencurian sepeda pun ditayangkan dalam adegan ini. Dimana sepeda Antonio dicuri saat ia bekerja menempelkan poster. Saat pengejaran sepedanya yang dicuri ternyata ada persengkongkolan sehingga raiblah sepeda Antonio walau ia telah berupaya mengejar dengan menumpang pada sebuah mobil.
Kecewalah jelas pada diri Antonio, dengan pengorbanan harta yang dimiliki sekarang salah satu asset paling berharga untuk mencari nafkah. Sedih jelas nampak pada raut wajah Antonio. Akan tetapi perjalanan Antonio untuk kembali mendapatkan sepeda terus berlanjut. Sebagai seorang kepala keluarga jelas Antonio memilki rasa untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan memberikan nafkah yang padan dan memenuhi kebutuhan. Selain itu terlihat sekali sang isteri sangat mencintai dan mendukung apa yang ia lakukan sehingga ia ingin membahagiakan sang isteri.
Perjalanan Antonio yang panjang dan penuh emosi terus berlanjut. Pencarian kerja jelas ia selalu lakukan. Kemana-mana ia sambangi dan tak lupa Bruno sang bocah lucu nan manis ini selalu mengikuti kemanapun sang ayah berpijak. Lelah dan letih bahkan lapar pasti menghampiri perjuangan dua pengelana ini. Akan tetapi itu semua adalah pendamping kehidupan yang memang hars diterima.
Suatu ketika ia bertemu dengan seorang fulan yang terlihat sebagai artis kelas rendah yang bermain teater. Dengan dialah dia terlihat sedikit memilki sedikit harapan akan memenuhi kebutuhan dan mencari sepedanya lagi. Ia pun beranjak menuju sebuah jalan yang terlihat jajara sepeda dimana-mana. Wajah serius ia tampakan melihat satu per satu sepeda yang berjajar. Akan tetapi sepeda yang ia harap ada tidak tampak. Ya sudahlah hidup harus terus belanjut.
Di akhir penghujung film ini, diceritakan jika sang ayah yakni Antonio hendak mencuri sepeda yang terdampar di sebuah tembok bangunan. Lalu Antonio memberikan selembar uang untuk ongkos pulang Bruno meninggalkan ayahnya. Namun tak disangka Bruno bocah cerdas yang selalu mengikuti gerak-gerik ayahnya ini tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh sang ayah. Ternyata sang ayah mencuri sepeda. Niat nekat itu dilaksanakan Antonio namun nasib naas kembali tersimpan pada dirinya. Dia kethauan dan dikejar oleh sang pemilik sepeda, tak ayal warga sekitarpun ikut mengejar. Akhirnya Antonio pun tertangkap dan Bruno melihat ayahnya mencuri sepeda dan dikerumuni oleh banyak orang. Brunopun mendekat sembari menangis meilhat sang ayah diperlakukan kasar oleh orang-orang. Akan tetapi sang pemilik sepeda yang baik hati iba meilhat Bruno yang menangis sehingga Antoniopun dilepaskan dan hanya diberi nasihat-nasihat. Mereka berduapun akhirnya jalan pergi dengan Bruno memegangi tangan sang ayah.
Kisah yang luar biasa. Menceritakan bagaimana kondisi rakyat kecil pada zaman dahulu di negeri pizza ini. Memank tak jauh berbeda dengan kondisi rakyat kecil pada semua Negara, terhimptnya kondisi ekonomi menjadi momok yang memang selalu mendampingi jalannya kehidupan. Akan tetapi ada poin berbeda yang dapat diambil yakni kondisi masyarakat dan lingkungan yang berbeda dengan kondisi di Indonesia pada zamannya.
Pelajaran yang patut dicontoh, terutama akhlak yang baik dari sang anak. Ketegaran sang ibu dan usaha keras dari sang ayah walau sesi akhir saat ayah mencuri tak perlu dicontoh.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes